Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (Parso) TBK atau BNI menyediakan pembiayaan pembangkit listrik sari buah apel (PLTB) dengan kapasitas 75 MW (MW) di Sulawesi Selatan, yang bernilai USD 110 juta atau sekitar RP1,76 RP16,000 RP1,76 RP1,000 RP1,000 RP16,000 RP16,000.
PT Barito Van Energy, PT Barito telah menandatangani fasilitas $ 110 juta dengan para pendukung dengan pendukung TBK (Barito Renewable) yang terbarukan, memotong USD 70 juta untuk pembiayaan akuisisi dan mengiris BUSD 40 juta untuk tujuan bisnis umum.
BNI mendukung tahap strategis PT Barrito Van Energy, untuk mendapatkan saham 99,99% PT UPC Sider Buy Energy (Sider) dari UPC Renewable Asia Pacific PT Holdings. Terbatas, Asen Renewable International Pte. Terbatas, UPC Terbarukan Asia III Limited, Sider (HK) Limited, dan Sun Sedison Cider B.V.
Baca Juga: Rp 5,33t’s BNI Print Net Laba di kuartal I -20124, yang didukung
Bagian integral dari akuisisi ini adalah operasi PT UPC dan manajemen Indonesia (OMI), yang merupakan faktor penting yang mendukung aktivitas sari apel operasi. SVP Corporate Banking -2 Datya Mahahani dilakukan langsung di Jakarta pada hari Kamis (03/28/2024).
Sekretaris BNI Corporate OKC Rashartomo telah mengungkapkan bahwa pendanaan untuk BNI adalah langkah strategis bagi BNI untuk memperkuat catatan keuangan di sektor energi hijau. Sari PLTB mampu menghasilkan energi listrik yang bersih dan tahan lama dan membantu mengurangi emisi gas rumah kaca.
“BNI jelas ingin berpartisipasi dalam rencana untuk memimpin solusi energi berkelanjutan di Indonesia. Ini adalah bukti komitmen bersama kami terhadap energi terbarukan dan sangat bersemangat tentang akuisisi sari PLTB.”
Baca Juga: Keragaman Sumber Keuangan, BNI menerbitkan RPG obligasi global. 7.94 t
Dia mengatakan BNI berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah dalam menyediakan dan membangun sumber energi yang strategis dalam pembangunan ekonomi di Indonesia.
“BNI berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan energi hijau di Indonesia sebagai bagian dari kontribusi untuk perlindungan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan ketika meningkatkan keputusan energi nasional,” jelasnya.