JAKARTA, sarkarinaukrirojgar.com – Baru -baru ini musim hujan mencapai jakarta yang lebih besar, menyebabkan banjir di banyak tempat. Ini juga menyebabkan mobil yang mengkhawatirkan bagi pengguna.
Diberikan bahwa mobil listrik tergantung pada sumber utama baterai. Kekhawatiran terbesar biasanya mengubah kemungkinan sirkuit pendek elektronik, kerusakan baterai atau bahkan mobil mati yang sempurna dengan air panjang.
Januar Eka Sheapta, direktur senior Note Indonesia Auto Indonesia, mengungkapkan bahwa ada banyak pengemudi elektronik dalam air jangka panjang.
“Jika Anda melewati banjir atau tinggi, itu benar -benar tergantung pada kondisi mobil,” katanya ketika sarkarinaukrirojgar.com New dihubungi.
Dia menambahkan bahwa kendaraan listrik rata -rata memiliki jarak jauh rendah karena baterai terletak di bagian bawah, jadi ada beberapa batasan.
“Jadi, jika kami merekomendasikan bahwa air tidak menembus panjang ban,” tambahnya.
Menurutnya, jika mobil listrik yang terperangkap dalam genangan air dengan panjang ban atau keheningan lebih dari 30 menit level air, risiko kerusakan baterai dapat meningkat.
“Jadi lebih baik bagi mobil untuk bergerak ketika melewati banjir dan tidak pernah berhenti untuk waktu yang lama,” kata Januar.
Dia juga bermaksud bahwa jika mobil terus berlanjut, meskipun airnya hanya sedikit setengah dari sepeda, biasanya aman, tetapi kecepatannya harus membatasi 10 km / jam.
“Yah, kamu harus melanjutkan, tetapi pindahkan air ke dalam air, kecepatannya mungkin tidak sampai 10 km / waktu. Jadi kamu tidak bisa mempercepat tekanan air.”
Dia melanjutkan, “Ketakutan juga memiliki potensi untuk mendapatkan antara baterai. Bagus, ini adalah pola hingga 10 km / jam.” BYD telah meluncurkan mobil baru, RP175 juta RP juga merupakan harga pasar mobil dengan meluncurkan mobil listrik baru, edisi seagull sarkarinaukrirojgar.com.id 2 Juli 2025