sarkarinaukrirojgar.com, Jakarta – Seri terakhir atau final Blu Cru akan berlangsung pada hari Minggu (YSU) pada 26-27 Oktober, Lomokok, Nusa Tengara Barat.
Acara ini jelas menarik karena dia memutuskan siapa pemenang gelar Kejuaraan Umum.
Salah satu peserta pembalap Blu Cru Pro atau balapan profesional dan balapan pribadi Blu Cru telah secara serius berakar karena berlangsung dari 2015 atau masuk ke 8 tahun. Adapun seri pertama Mandalica dari 2024 YSU (20-21 Juli), ia mengambil 172 start.
Kelas yang berbeda diwakili dalam putaran kedua YSU 2024 Mandalica, Superstock 1000 CM3, R25 Pro, R25 Comm B, R25 Pro, Idemitsu Blu Cru R15 Junior Pro, R15 Commmal Fund dan Aerox Commmm.
STEAM PEMBALAP Terbaik Yang Mendominasi Kejuaraan Nepastikan Hadir, Galang Hendra Pratama, Wahyu Nugraho, Am Fahmi Bassam, Robby Sacer, Alfi Kresna, Arai Agaska, malam hinggga felix.
“Balapan Sunday Blu Cru Yamaha yang menyenangkan berlanjut lagi.
“Aldi Satya Mahendra akan muncul dalam perlombaan Blu Cru Yamaha hari Minggu, yang mengukir kompetisi balap, yang melengkapi karir balapnya untuk menjadi juara dunia di dunia 300-2024.
Aldi Satia Mahendra, yang juga mencatat sejarah sebagai ras pertama benua dunia di Asia, akan melindungi Yamaha alia MBKW2. Perlombaan Yogyakarta akan bersaing di kelas R25 Pro dan R15 Pro.
“Akhir pekan ini saya akan mengambil bagian dalam balapan Yamaha Sunday Race 2024 dengan tim Yamaha Akai Jay.
Selain itu, Idemitsu Blu Cru R15 Junior Pro Idemitsu Coaching Class menerima minat khusus. Mengingat bahwa beberapa pencapaian Yamaha berasal dari pelatihan dalam kategori ini.
Dalam Aldi Satia Mahendra ini, serta Vahu Nugroyhaho, Ara Agascans, Felix Prime dan Josh Mibon.
Ketika pemerintah pertama mencatat 19 dimulai dan sebagian besar dari mereka selama 12-15 tahun. Mereka datang tidak hanya dari Jawa, mereka adalah NTB, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Papua Barat.
Danadeaks Wia Pangestu, Idemitsu Blu Cru R15 Turnamen Kelas Pro Junior Pro memutuskan untuk menjadi juara. “Saya akan mencoba untuk fokus pada pertempuran sehingga kita dapat mengubah podium, karena lawannya berat. Dia juga mencoba berada di garis depan kualifikasi,” kata Danadyaksa Vangest.