Republic.co.id, Jakarta – Pendidikan, Budaya, Penelitian dan Teknologi (Kemendikburistek) menekankan pentingnya membangun fasilitas pendidikan yang inklusif untuk anak -anak dengan sindrom Down di Indonesia, memungkinkan kehidupan mandiri dan penuh dengan kegiatan kebahagiaan.
“Adalah penting bahwa kita membangun komitmen dan pemahaman dan bagaimana pendidikan dapat dipromosikan, dalam hal ini, biasanya berlaku untuk anak -anak dengan sindrom Down.”
Di Indonesia, insiden Down Syndrome cenderung meningkat sesuai dengan Studi Kesehatan Dasar 2010-2018 (Risiko). Pada tahun 2018, anak-anak berusia 24 hingga 59 bulan mengalami kelainan sejak lahir menjadi 0,41%, menyumbang 0,21% dari kelompok usia.
Iwan menjelaskan bahwa bahkan bekerja sama dengan pemerintah daerah, partainya terus melakukan berbagai kegiatan untuk menyediakan sosialisasi yang berkaitan dengan pemahaman, bimbingan, pendidikan, dan ruang terluas bagi para penyandang cacat.
Menurutnya, berdasarkan pemahaman tentang orang tua dan komunitas yang solid, ini mungkin manipulasi yang tepat yang dibuat sejak kecil, yang merupakan ibu kota utama Sindrom Down, yang mendukung kegiatan independen. “Ini tentu membutuhkan motivasi dan dukungan psikologis untuk orang tua, yang juga merupakan faktor yang sangat, sangat penting,” katanya.
Ivan juga mendorong pemerintah daerah untuk memastikan pembentukan departemen layanan disabilitas, yang merupakan tugas UU 8 tahun 2016 tentang Layanan Disabilitas (ULD). Menurut hukum, ULD adalah bagian atau lembaga yang melayani sebagai penyedia layanan dan fasilitas disabilitas dan pemerintah daerah memiliki kewajiban untuk mempromosikan penciptaan ULD tersebut.
ULD memiliki peningkatan kapasitas para pendidik dan staf di bidang pendidikan, menyediakan layanan konsultasi dan berkembang dalam kolaborasi dengan semua pihak untuk meningkatkan kualitas pendidikan bagi siswa penyandang cacat.
Fitur lain dari ULD adalah memberikan bantuan untuk mendukung kelancaran operasi pendidikan, mengembangkan rencana kompensasi, menyediakan media dan alat pendidikan, mendeteksi deteksi dini dan intervensi yang cepat untuk menyediakan layanan konsultasi.
“Kami ingin memastikan bahwa pemerintah otonom setempat didirikan dan diaktifkan, termasuk memberikan anggaran untuk melakukan kegiatan berdasarkan hukum,” kata Ivan.