London – Para ilmuwan memiliki penemuan inovatif tentang bagaimana kulit manusia bereaksi terhadap cedera.
Tubuh kita terdiri dari banyak bagian yang bekerja sama melalui komunikasi. Dalam beberapa sistem, seperti sistem saraf, komunikasi ini terjadi melalui sinyal bioelektrik (pulsa saraf) yang melewati tubuh, menyebabkan reaksi yang benar.
Contoh komunikasi neuron yang perlu Anda alami adalah ketika Anda mengangkat tangan di permukaan yang panas.
Neuron sensorik dari sinyal listrik siaran kulit ke otak, memproses informasi dan mengirim sinyal dengan neuron motorik ke otot untuk melemparkan tangan mereka. Aduh!
Komunikasi neuron adalah untuk respons yang cepat. Tampaknya sel -sel epitel kulit dan organ dapat “berteriak” ketika mereka rusak, tetapi komunikasi ini sangat berbeda menurut penelitian baru yang baru saja ditemukan.
Alih -alih sinyal cepat seperti neuron, mereka mengirim “tangisan” yang jauh lebih lambat dan terakhir mengekspresikan ancaman.
Ini bisa lebih lambat, tetapi masih penting dan mempertanyakan asumsi lama daripada sel epitel “keheningan” dan tidak dapat mengirim sinyal listrik. Contohnya adalah kerusakan sel atau stres pada jaringan, perbaikan jaringan dan respons terhadap peradangan.
Temuan ini merupakan kejutan besar bagi para ahli karena sel -sel ini sebelumnya dianggap “bodoh”. Steve Granick dari University of Massachusetts Amherst mengatakan: “Sel -sel epitel melakukan hal -hal yang tidak pernah dipertimbangkan oleh siapa pun.
Para ilmuwan menemukan bagaimana sel epitel kulit berkomunikasi dengan foto Luis Quintero di Unsplash