14 Rumah Menteri di IKN Bisa Ditempati saat Perayaan 17 Agustus 2024

0 0
Read Time:2 Minute, 37 Second

sarkarinaukrirojgar.com, Jakarta. “Kami sedang menyiapkan 14 unit rumah menteri hingga Agustus, dari total 36 unit. Total 14 unit rumah menteri yang sedang disiapkan berada di kavling 105,” kata Ketua Satgas Pembangunan Infrastruktur IKN. dikatakan. , Imam Santoso Ernawi, dikutip dari Antara, Kamis (11/7/2024).

Imam menambahkan, dari 14 rumah tersebut, empat rumah di sebelah menteri sudah siap dan berfungsi termasuk furniturnya.

“Empat rumah sudah siap, sedang dalam pengerjaan, termasuk furniturnya,” ujarnya.

Sementara Kementerian PUPR akan menyelesaikan perlengkapan dan furnitur 10 Rumah Menteri lainnya pada Juli mendatang.

“Tentu semuanya kami siapkan, termasuk furnitur interiornya,” kata Imam.

Hingga 4 Juli, progres pembangunan Gedung Kementerian di IKN secara keseluruhan sudah 94,65 persen.

Sekadar informasi, pembangunan Gedung Kediaman Menteri di Ibu Kota Negara (IKN) ini mengusung konsep kota kecil.

Rumah dengan konsep compact city umumnya menekankan pada perencanaan lingkungan hidup yang dikaitkan dengan berbagai prinsip, seperti efisiensi lahan, aksesibilitas, dan gaya hidup berkelanjutan.

Rumah menteri di IKN ini memiliki luas tanah sekitar 1.000 meter persegi dan luas bangunan sekitar 500 meter persegi, serta memiliki dua lantai.

Kementerian PUPR saat ini sedang menyelesaikan 36 rumah menteri di ibu kota Indonesia yang terbagi dalam dua kawasan, yakni 24 unit hunian di kompleks 104 dan 12 unit di kompleks 105.

 

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) melaporkan progres pelaksanaan paket kontrak aktual (2020-2024) pembangunan IKN secara keseluruhan saat ini baru mencapai 45,11 persen. 

Totalnya ada sekitar 106 paket. Sudah ada anggaran sekitar Rp 83 triliun. Total pengembangan semua paket ini 45 persen, kata Ketua Satgas Perencanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Imam Santoso Ernawi, Kamis. (Kemarin ). 11) /7/2024).

Pembaruan ini berlaku untuk seluruh paket pekerjaan IKN dalam tiga angkatan. Sementara proyek IKN gelombang 1 yang akan menggelar upacara peringatan pada 17 Agustus 2024, progresnya mencapai 90 persen. 

“Tapi kalau bicara kelompok 1 saja, apalagi yang sudah kita laksanakan dengan tekun seperti Gedung Putih dan sebagainya, total progresnya sudah 88 persen. Termasuk 40 paket (pekerjaan),” kata Imam.

Proyek IKN Kelompok 1 memiliki total 40 paket yang dikontrak, meliputi pembangunan Gedung Pemerintah, empat kantor Kementerian Koordinator, dan Kantor Sekretariat Presiden. Total pengurangan pada kelompok 1 sebesar Rp25 triliun dengan pembangunan fisik sekitar 88,20 persen. 

Sedangkan untuk kelompok 2 yang berjumlah 31 paket, progresnya sekitar 46,71 persen. Total batasan anggaran yang ditetapkan untuk paket pekerjaan ini sebesar Rp27,68 triliun. 

 

 

Sedangkan untuk kelompok 3 sebanyak 35 paket, pembangunan fisik baru mencapai 8,61 persen. Dengan total batasan anggaran sebesar Rp30,72 triliun. “Kalau kelompok 2 sudah 46 persen, kelompok 3 baru 8 persen,” imbuh Imam. 

Imam pun memastikan kesiapan acara peringatan 17 Agustus 2024 di IKN. Meski progres pengerjaannya masih separuh, Pemerintah telah menciptakan kondisi agar bisa merayakan 17 Agustus di ibu kota baru.  

“Tujuan perayaan ke-17 ini adalah kawasan keraton. Bukan berarti tanggal 17 ini semua bangunan sudah selesai ya. Tapi ini tugas pelaksanaan kegiatan ke-17,” kata Imam. 

“Untuk kegiatan tanggal 17 kita akan menggunakan ruang kerja yang digunakan untuk kegiatan tanggal 17. Di depannya (Istana Kepresidenan) ada empat blok tempat Kementerian Koordinator, kemudian di belakang Istana ada tiga blok. blok yang Sekretariat Kementerian Negara. Ini yang kita prioritaskan untuk tanggal 17 Agustus,” imbuhnya. 

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Profil Bambang Susantono, Kepala Otorita IKN yang Mundur Setelah 2 Tahun Menjabat

0 0
Read Time:3 Minute, 23 Second

sarkarinaukrirojgar.com, Jakarta – Kepala Otoritas Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara atau Kepala Otoritas IKN Bambang Susantono dan Wakil Ketua OIKN Dhony Rahajoe mengundurkan diri dari jabatannya. Pengunduran diri ini mendapat restu dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hal tersebut disampaikan Menteri Negara dan Sekretaris Pratikno dalam jumpa pers, Senin (6/3/2024).

“Beberapa waktu lalu Pak Presiden menerima surat pengunduran diri dari Pak Dhony Rahajoe selaku Wakil Direktur Otoritas IKN,” kata Pratikno dalam konferensi pers di Istana Negara Jakarta yang dikutip di YouTube Sekretariat Presiden.

Kemudian beberapa waktu kemudian, Pak Presiden juga menerima surat yang meminta pengunduran diri Pak Bambang Susantono sebagai Kepala Badan IKN, tambahnya.

Pratikno mengatakan, Jokowi sudah menyetujui pengunduran dirinya. Hal itu tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) yang diterbitkan pada 3 Juni 2024. 

“Pada hari ini telah diterbitkan Keputusan Presiden tentang pemberhentian dengan hormat Bapak Bambang Susantono selaku Kepala Badan IKN dan juga Bapak Dhony Rahajoe selaku Wakil Kepala Badan IKN disertai ucapan terima kasih atas pengabdiannya,” katanya.

Perlu diketahui, Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe dilantik Presiden Joko Widodo pada Maret 2022. Artinya, keduanya akan menjabat sekitar 2 tahun.

Diberitakan sebelumnya, Bambang Susantono resmi dilantik menjadi Kepala Badan Ibu Kota Negara (IKN) nusantara oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Kamis, 10 Maret 2022 di Istana Negara.

Selain itu, Presiden Jokowi juga melantik Dhony Rahajoe sebagai Wakil Direktur IKN Nusantara. Usai pelantikannya, Bambang Susantono melontarkan beberapa pernyataan.

Bambang mengatakan, dibutuhkan waktu hingga 20 tahun agar sebuah kota bisa hidup dan berjiwa.

“Membangun kota yang baik membutuhkan waktu 15 hingga 20 tahun, agar kota tersebut memiliki spirit atau jiwa kota. Kita membangun kota tidak hanya secara fisik, tetapi juga kohesi sosialnya,” kata Bambang di Istana Negara Jakarta. . , Kamis, 10 Maret 2022.

Ia pun mengaku bersedia membangun IKN Nusantara, dengan tetap memperhatikan kearifan lokal dengan unsur nusantara. Bambang mengatakan IKN harus inklusif, hijau dan mengusung konsep pembangunan berkelanjutan.

 

Sejalan dengan pengunduran diri tersebut, menarik untuk mengetahui profil Bambang Susantono yang mengundurkan diri sebagai Kepala Badan Otorita IKN.

Mengutip Saluran Berita sarkarinaukrirojgar.com, Bambang Susantono menjabat Wakil Menteri Perhubungan pada Kabinet Indonesia Bersatu II 2010-2014 sebelum diangkat menjadi Kepala Badan Otorita IKN. Ia dikenal ahli sebagai perencana infrastruktur dan transportasi.

Bambang juga pernah menjabat Deputi Menteri Koordinator Perekonomian Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah pada 2007-2010.

Sebelumnya, ia menjabat Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) pada 2004-2010. Sedangkan laki-laki lulusan Fakultas Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung (ITB) mengawali karir di Departemen Pekerjaan Umum.

Di dunia internasional, Bambang pernah menjabat sebagai Wakil Presiden East Asian Transportation Studies Society (EASTS). Pria kelahiran 4 November 1963 ini masih menjadi anggota Dewan Pembina Southsouth North Foundation.

 

Bambang menjabat Wakil Presiden Bank Pembangunan Asia (ADB) setelah mengundurkan diri sebagai Wakil Menteri Perhubungan. Pria yang melanjutkan studi di University of California, Berkeley, AS ini mendapatkan gelar master di bidang perencanaan kota dan wilayah. Kemudian, dua tahun kemudian, ia meraih gelar master di bidang teknik transportasi.

Pada tahun 2000, di universitas yang sama, ia berhasil memperoleh gelar doktor di bidang perencanaan infrastruktur. Berikut detailnya:

– 1982-1987 : Sarjana Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung

– 1993-1996: Magister Perencanaan Kota dan Wilayah, Universitas California

– 1996-1998: Gelar master di bidang Teknik Transportasi University of California

– 1995-2000: PhD dalam perencanaan infrastruktur, University of California

Bambang juga telah menulis beberapa buku mengenai infrastruktur dan transportasi, salah satunya “Pengelolaan Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah” yang merupakan panduan untuk mencapai kemajuan dalam rangka pembangunan nasional.

Buku lain yang ditulis oleh pemenang penghargaan Satyalencana Karya Satya, Satyalencana Wira Karya dan Satyalencana Pembangunan antara lain berjudul “1001 Wajah Transportasi Kita”, “Perencanaan Tata Ruang dan Strategi Pembangunan Wilayah” dan “Meningkatkan Infrastruktur di Tengah Krisis”. .

Menyikapi kisruh sistem transportasi, Bambang Susantono mengusulkan pendekatan transportasi humanistik yang diawali dengan etika dalam bertransportasi. Menurutnya, hal ini sangat penting untuk menjaga ketertiban transportasi guna menjamin keamanan dan kenyamanan pengguna.

Mengenai pemikiran transportasi yang humanis, ia mengatakan selain partisipasi warga dalam proses perencanaan, sistem transportasi yang humanis harus memperhatikan empat hal: angkutan umum harus tiba tepat waktu sehingga pemerintah kota dapat mengandalkannya; itu harus nyaman dan cocok untuk dikendarai; Tarif angkutan umum harus terjangkau dan aman.

 

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %