Metode Experiential Learning pada Pengembangan Soft Skill di Dunia Kerja

0 0
Read Time:1 Minute, 49 Second

JAKARTA – Dunia tidak hanya membutuhkan keterampilan teknis atau hard skill, tetapi juga keterampilan sosial dan pribadi seperti kerja tim, kreativitas, komunikasi, dan kepemimpinan.

Saat mengembangkan keterampilan komunikasi talenta, organisasi harus mempertimbangkan metode pengembangan yang efektif, terutama seiring dengan semakin tersedianya perkembangan teknologi dan sumber daya pelatihan.

Salah satu metode yang telah digunakan selama dua dekade terakhir adalah pembelajaran berdasarkan pengalaman. EL bukanlah suatu pendekatan baru, namun telah dipopulerkan sejak tahun 1930an oleh John Dewey dan selanjutnya dipopulerkan oleh kontribusi Carl Rogers dan David Kolb. Metode ini banyak digunakan dalam pendidikan dan pelatihan di berbagai organisasi, termasuk manajemen PPM.

Dalam manajemen PPM, EL digunakan sebagai metode pembelajaran yang berfokus pada experiential learning namun tetap membahas konten yang berkaitan dengan keterampilan komunikasi. Cara ini telah terbukti efektif selama 8 tahun terakhir dan terus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan perkembangan karyawan di berbagai organisasi.

Dalam metode EL penting untuk memasukkan aspek kognitif, afektif dan konseptual dalam pengembangan soft skill. Fase pelatihan berfokus pada aspek emosional, dimana peserta belajar mengembangkan keterampilan komunikasi melalui pengalaman langsung.

Meinita Nurul R, Ketua Desainer Pembelajaran Studi Bahasa Inggris dan Manajemen PPM, menjelaskan bahwa pengembangan keterampilan komunikasi melalui EL melibatkan pembelajaran dalam aspek emosional yang melibatkan pembelajaran melalui pengalaman.

“Dalam pengembangan soft skill – perpaduan antara keterampilan kognitif, afektif, dan konseptual. Pada aspek emosional, pada tahap pembelajaran inilah banyak orang mempelajari metode EL,” ujarnya dalam keterangan resmi tertanggal 15 Juli. 2023, seperti dikutip sarkarinaukrirojgar.com Edukasi.

Penerapan metode EL dimulai dengan memahami keterampilan yang ingin dikembangkan dan menanamkan konsep tersebut ke dalam kurikulum dan modul pembelajaran.

Diskusi kemudian diadakan untuk menentukan alur pembelajaran yang tepat dan tindakan yang diperlukan. Materi pembelajaran seperti presentasi, studi kasus, video dan artikel dibuat bekerja sama dengan desainer instruksional dan ahli materi pelajaran.

Metode EL dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing organisasi karena setiap organisasi mempunyai kebutuhan pengembangan keterampilan yang berbeda-beda.

Fase refleksi terstruktur yang dipimpin oleh fasilitator dan peran pelatih perilaku sangat penting untuk memungkinkan peserta menginternalisasikan pengalaman dalam pekerjaan mereka. Pengamat menilai, keputusan PTUN terkait Kresna Life dapat merugikan industri asuransi yang dimenangkan PTUN atas keputusan OJK tersebut. PT Asuransi Ziva Kresna (Kresna Life) menimbulkan pertanyaan dan dinilai menjadi preseden buruk bagi industri asuransi. sarkarinaukrirojgar.com.co.id 13 Maret 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
100 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %