Kacau, Beras SPHP Bulog Diplos di Banten, Jatim, dan Kaltim

0 0
Read Time:2 Minute, 22 Second

sarkarinaukrirojgar.com, Jakarta Satgas Pangan Polri mengungkap penipuan beras campur dan dikemas ulang milik Perum Bulog, Penstabilan Persediaan dan Harga Pangan (SPHP), di tempat berbeda. Diketahui, penyaluran beras SPHP yang diproduksi Bulog bertujuan untuk menstabilkan pangan dan harga. “Beberapa tim yang bekerja di daerah ini sudah melakukan beberapa hal, di Banten, Jawa Timur, dan Kalimantan Timur juga. Masyarakat yang bekerja ini sudah menanam kembali padi SPHP Bulog, ada yang dicampur, dan dibagikan untuk mendapatkan keuntungan. ,” kata Wakil Direktur. Satgas Pangan Polri Kompol Samsu Arifin di Hotel Grandhika, Jakarta Selatan, Rabu (27/3/2024).

Dia mengatakan, semua pihak yang melakukan perusakan beras Bulog akan diproses hukum. Sebab, perbuatan pelaku terbukti merugikan masyarakat.

Tentu yang bertanggung jawab akan mengambil tindakan,” tegasnya. Dia dipenjara selama enam tahun

Saat ini hukumannya enam (6) tahun penjara. Undang-undang ini mengacu pada UU Perlindungan Konsumen.

“Ancaman (penalti) karena menggunakan ketentuan UU Perlindungan Konsumen. Enam tahun (penjara),” tegasnya.

Guna mencegah kejadian tersebut, Satgas Pangan Polri telah mengirimkan tim ke beberapa tempat pencampuran beras SPHP Perum Bulog. Dengan demikian, masyarakat tidak dirugikan dengan adanya pembagian SPHP campur beras.

“Makanya kelompok penanggung jawab pangan turun ke kawasan ini untuk melihat, melihat ke kawasan yang dicadangkan untuk melihat apakah ada agar para pengusaha tidak ada niat mengembalikan hartanya agar masyarakat bisa mendapatkan apa yang dibutuhkannya dengan baik, ” dia berkata. Samsu.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mewanti-wanti para pedagang agar tidak lengah dalam penjualan beras Stabilisasi Persediaan dan Harga Pangan (SPHP). Berdasarkan jumlah yang diperoleh, beras Bulog dicampur dan direklasifikasi ke dalam kelompok berbeda.

Arief menegaskan, tujuan SPHP Beras adalah menjaga stabilitas dan harga beras, bukan perdagangan. Sekali lagi, dengan mengambil keuntungan lebih banyak melalui cara-cara penipuan.

“Kami mengimbau masyarakat dan pelaku usaha untuk tidak menjual Beras SPHP dalam bentuk apapun, termasuk pengolahan, pencampuran, dan kenaikan harga,” kata Arief dalam keterangannya, Rabu (27/3/2024).

Karena SPHP Beras bertujuan untuk menjaga stabilitas pangan dan harga, menjamin masyarakat mempunyai akses terhadap pangan yang stabil,” tegasnya.

Arief mengungkapkan, ada beberapa penipuan yang terdeteksi para pengusaha. Sebelumnya, Satgas Pangan Polri banyak menemukan penipuan.

Seperti tersedianya pengepakan, pencampuran, dan penjualan di atas harga mahal (HET) di Medan, Malang, dan Balikpapan. Namun sesuai harapan, pihak Bapana bersama Perum Bulog terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan pedagang makanan.

 

Beras SPHP adalah beras yang disediakan oleh Perum Bulog sesuai dengan tugas dari Badan Pangan Nasional. Pada tahun 2024, target penyaluran beras mencapai 1,2 juta ton. Harga beras SPHP dikendalikan sesuai Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 7 Tahun 2023.

SPHP Beras 2024 akan digunakan serupa di Indonesia dalam jumlah kemasan 5 kg dan harga zona 1 Rp 10.900/kg, zona 2 Rp 11.500/kg, dan zona 3 Rp 11.800/kg.

“Masyarakat bisa menemukan SPHP Beras di pasar tradisional, toko modern, toko Perum Bulog, pemerintah daerah, dan toko lain yang terafiliasi dengan Perum Bulog,” ujarnya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Mendag Dorong Konsumsi Beras SPHP, Warga: Rasanya Kurang Enak

0 0
Read Time:2 Minute, 16 Second

REPUBLIK.CO. Meski harganya murah dan kemurniannya tetap terjaga, namun beras jenis ini masih termasuk dalam kategori menengah dari segi kualitas dan rasa.

Hal ini dilaporkan oleh Ardiani (35 tahun), seorang pemakan nasi premium lokal. Kini, karena kekurangan beras varietas premium, SPHP beralih ke beras.

Baik dari segi kebersihan dan ukuran fisik berasnya besar. Tapi dari segi rasa, nasinya kurang enak, biasa saja dibandingkan premium. Tapi itu pengeluaran sementara karena jarang terjadi secara eceran. kata Ardian, Rabu (21 Februari 2023).

Sementara itu, Suminar, 53 tahun, pengguna beras SPHP Bulog, mengatasi permasalahan tersebut dengan meracik beras yang lebih berkualitas. Meski demikian, SPHP mengaku beras Bulog membantunya.

“Karena harganya yang murah, tentu sangat membantu ketika harga beras kualitas bagus di pasaran sedang tinggi. Jadi sebaiknya dicampur dengan beras yang kualitasnya lebih baik agar rasanya lebih enak dan enak,” ujarnya.

Sementara Diane (37) mengaku ketagihan mengonsumsi nasi SPHP Bulog setiap hari. Menurutnya, beras SPHP Bulog tidak kalah dengan beras premium namun tetap memiliki kualitas terjangkau.

“Harganya masih masuk akal dan tentunya rasanya enak,” ujarnya.

Perbedaan spesifikasi beras medium dan premium hanya terletak pada persentase butiran pecahnya saja. Dikutip dari akun media sosial resmi Perum Bulog pada 9 Desember 2022, beras premium dan beras medium memiliki tingkat kualitas yang sama, yakni kadar air maksimal 14 persen.

Perbedaan yang mencolok antara kedua golongan beras ini terletak pada kualitas tampilan beras (hancur dan pecah). Beras premium mengandung lebih dari 95 persen dedak (hampir tidak berubah dengan butiran padat), sedangkan beras medium setidaknya mengandung 75 persen dedak. Oleh karena itu, jumlah kepala nasi tinggi lebih banyak dibandingkan nasi sedang.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan sebelumnya mengimbau masyarakat untuk mengonsumsi beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) produksi Bulog. Menurutnya, kualitas beras SPHP bagus dan tidak kalah dengan beras premium. Ajakan itu disampaikan Zulkifli di tengah perubahan masa panen akibat El Nino akibat harga beras yang terus meningkat akibat terbatasnya pasokan.

“Sehingga konsumen atau masyarakat bisa mengambil alternatifnya.” Jika beras premium dianggap mahal, masyarakat bisa membeli beras Bulog bersubsidi kualitas rendah. , Rabu. (21.2.2023) sembari memantau harga dan ketersediaan bahan kebutuhan pokok (babok) di Pasar Bulu, Semarang.

Ia juga mengatakan, pemerintah menjaga stabilitas harga beras di tingkat nasional dengan terus memasok beras SPHP Bulog bersubsidi yang dijual dengan harga sekitar 10.900 atau 11.000 per kilogram. Pasalnya, harga beras premium yang dikonsumsi banyak masyarakat masih tinggi.

Zulhas mengatakan, program SPHP yang dulunya menyalurkan 100.000 ton beras per bulan, kini meningkat menjadi 250.000 ton per bulan. Namun pihaknya memastikan ketersediaan stok beras jelang Prapaskah dan Idul Fitri.

“Ketersediaan beras sebelum Ramadhan dan Idul Fitri tidak ada masalah, cukup. Beras Bulog kita punya 1,4 juta ton dan akan kita tambah lagi 2 juta ton. Jadi, tidak ada masalah,” ujarnya. .

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
100 %
Surprise
Surprise
0 %