Nilai Tukar Rupiah Besok Diprediksi Masih Fluktuatif

0 0
Read Time:1 Minute, 56 Second

sarkarinaukrirojgar.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah ditutup pada level Rp 16.176 per dolar AS pada Selasa (16/4/2024) sore. Rupiah ditutup pada 328 poin.

Sebelumnya sempat melemah 335 poin ke Rp16.176 dari level terakhir Rp15.840. Hari ini rupiah dibuka pada Rp 16.088 per dolar AS.

Untuk perdagangan besok, rupiah berubah namun ditutup di bawah Rp 16.160 – Rp 16.250, kata pengamat pasar mata uang Ibrahim Assuaibi, Selasa (16/4/2024).

Ia mengatakan, dari luar indeks dolar AS dipengaruhi oleh penguatan greenback karena inflasi yang tetap stabil dan pertumbuhan yang kuat menyebabkan investor menunda ekspektasi apakah Federal Reserve akan mulai menurunkan suku bunga.

Greenback menguat karena inflasi yang stabil dan pertumbuhan yang kuat mendorong investor untuk mendorong ekspektasi kapan Federal Reserve akan mulai menurunkan suku bunganya. Bank sentral AS kini juga memperkirakan akan memangkas suku bunga lebih banyak dibandingkan sebelumnya.

“Sekarang para pedagang berharap bisa mengurangi dua titik dari 25 bass-point di akhir tahun, setelah sebelumnya mereka memperkirakan akan mengurangi tiga titik,” jelasnya.

Saat ini, investor fokus pada meningkatnya ketegangan di Timur Tengah yang terlihat dari meningkatnya permintaan terhadap dolar AS. Israel sedang mempertimbangkan bagaimana menanggapi serangan rudal dan drone Iran minggu lalu.

Dari dalam negeri, pasar masih terus menyaksikan lalu lintas Ramadhan dan Idul Fitri yang diyakini akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dalam negeri sebesar 0,14-0,25 persen (ppt). Dengan demikian, pada paruh pertama tahun 2024, perekonomian Indonesia berpotensi tumbuh sebesar 5,0 – 5,1 persen.

Beberapa faktor pendorong pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan belanja pemerintah, terutama yang berkaitan dengan bantuan publik dan pelaksanaan pemilu. Seperti diketahui, belanja pemerintah hingga 15 Maret 2024 mengalami peningkatan sebesar 18,1 persen year-on-year.

Selain itu, dampak pada kuartal I 2023 lebih rendah karena periode panjang Ramadhan digeser dari April tahun lalu ke Maret tahun ini. Namun inflasi meningkat karena kenaikan harga pangan.

“Ini bisa menjadi pendongkrak pertumbuhan ekonomi kuartal I 2024 karena akan menggerus daya beli masyarakat,” ujarnya.

Selain itu, Bank Indonesia terus melakukan sejumlah langkah ekonomi untuk menstabilkan nilai tukar rupiah dan terus melakukan langkah besar di pasar valuta asing, penjualan utang dalam negeri (DNDF), meskipun hal ini akan berdampak pada penurunan devisa. nilai tukar. Namun, menurut Ibrahim, apa yang dilakukan BI sejalan dengan aturan yang bertujuan untuk mencegah rupiah terdepresiasi akibat kenaikan inflasi global belakangan ini.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %