Biaya Listrik Neta V Diklaim Lebih Hemat 87 Persen Dibanding Bensin Mobil Konvensional

0 0
Read Time:1 Minute, 54 Second

sarkarinaukrirojgar.com, Jakarta – Penggunaan mobil listrik kini semakin menjadi pilihan masyarakat. Selain lebih ramah lingkungan, kendaraan roda empat bertenaga baterai tentu saja lebih hemat biaya pengoperasiannya dibandingkan kendaraan konvensional berbahan bakar bensin.

Meski begitu, banyak calon konsumen yang masih ragu untuk menggunakan mobil listrik karena khawatir dengan biaya listrik, perawatan rutin, dan biaya masa pakai baterai yang sangat mahal jika harus diganti.

Dalam upaya menghilangkan keraguan tersebut, PT Neta Auto Indonesia, distributor resmi Neta di Indonesia, menjelaskan konsumsi daya model andalannya NetaV serta manfaat lain yang terkait dengan penggunaan mobil listrik.

Neta V memiliki kapasitas daya sebesar 40,7 kWh yang mampu menempuh jarak hingga 401 km dalam sekali pengisian daya. Untuk mengisi ulang hingga penuh melalui SPKLU, Neta hanya membutuhkan biaya mulai dari Rp 70.000.

Jika biaya konsumsi listrik neta V dijumlahkan hingga mencakup 20.000 km per tahun, maka biaya konsumsi listrik neta V hanya perlu kurang lebih Rp 3.500.000 per tahun atau sekitar Rp 290.000 per bulan.

Perbandingan ini cukup signifikan dan tentunya lebih irit dibandingkan mobil konvensional, dimana biaya bahan bakar untuk kelas small SUV mulai dari Rp 26.000.000 per tahun atau sekitar Rp 2.200.000 per bulan.

Dengan demikian, mobil listrik Neta V memberikan penghematan bahan bakar hingga 87%.

Tak hanya biaya listrik, keunggulan Neta V lainnya adalah fitur DC fastcharging yang mampu mengisi daya 30 hingga 80 persen dalam waktu 30 menit. Kecepatan pengisian daya ini tidak hanya efisien tetapi juga menghemat waktu pengguna saat melakukan pengisian daya dibandingkan mobil listrik lainnya.

Fleksibilitas dalam pengisian daya juga penting, karena pemilik mobil dapat melakukannya di rumah dengan memasang charger dinding.

Neta memberikan manfaat lebih bagi penggunanya dengan menawarkan wall charger dan gratis pemasangan untuk pembelian Neta V hingga 29 Februari 2024.

Hal ini sangat membantu pemilik mobil listrik untuk lebih mudah mengisi daya di rumah. Bagi yang berencana memasang wall charger di rumah, disarankan memasang meteran listrik baru dengan kapasitas minimal 7700 VA untuk menjamin pengisian daya yang optimal.

“Dengan gambaran kumulatif biaya konsumsi energi yang kami tunjukkan, kami ingin membuktikan bahwa memiliki mobil listrik NETA V tidak hanya merupakan pilihan ramah lingkungan, tetapi juga bernilai uang dalam jangka panjang,” jelas Jordy Angkawidjaja, Head of Product. perencanaan. PT Neta Auto Indonesia, dalam keterangan resminya, Selasa (6/2/2024).

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
100 %
Surprise
Surprise
0 %

Dukung Ekosistem EV, PLN Telah Bangun 624 SPKLU hingga Akhir 2023

0 0
Read Time:54 Second

sarkarinaukrirojgar.com, Jakarta – PT PLN (Persero) telah membangun 54 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) sepanjang tahun 2023. Total, PLN menyediakan 624 SPKLU di 411 lokasi di seluruh Indonesia.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan PLN bertujuan mendukung ekosistem kendaraan listrik dengan menyiapkan penyebaran SPKLU di berbagai wilayah Indonesia.

Peningkatan jumlah SPKLU dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrik.

“PLN terus melakukan reformasi untuk meningkatkan layanan pelanggan, khususnya untuk mendukung akselerasi ekosistem EV. Dalam keterangan resmi, Kamis (4/1/2024), Darmawan mengatakan, “Selain mendukung infrastruktur stasiun pengisian, berbagai fitur pada PLN Mobile nyaman bagi pengguna EV. menawarkan berbagai layanan untuk berada di sana,” ujarnya.

PLN menuliskan jumlah transaksi di SPKLU meningkat signifikan selama tahun 2023 dengan total 119.600 transaksi.

Jumlah tersebut meningkat 404% dibandingkan tahun 2022 sebanyak 29.227 transaksi.

Perkembangan ekosistem EV juga terlihat dari peningkatan konsumsi listrik di SPKLU.

Pada tahun 2023, totalnya menjadi 2.464.825 kilowatt-jam (kWh) atau 436.656 kWh, meningkat 564% dibandingkan tahun 2022.

Peningkatan transaksi dan konsumsi listrik di SPKLU menjadi pertanda positif bagi perkembangan kendaraan listrik di Indonesia, ujarnya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
33 %
Angry
Angry
67 %
Surprise
Surprise
0 %

Sambangi Booth Hyundai, Moeldoko Lihat Perkembangan Mobil Listrik di IIMS 2024

0 0
Read Time:1 Minute, 22 Second

sarkarinaukrirojgar.com, Jakarta – Kepala Staf Presiden RI Moeldoko tiba di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024. Pria yang juga menjabat Ketua Asosiasi Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) pun turut hadir. Di stan Hyundai.

Dalam kunjungannya, Moeldoko melihat keseriusan komitmen Hyundai dalam membangun ekosistem kendaraan listrik Indonesia dengan mengusung semangat Hyundai EV. Berharap lebih dengan lini produk batik Ioniq 5 yang resmi dijual secara terbatas.

Di saat yang sama, Moeldoko juga melihat dan mengagumi Hyundai yang menampilkan kendaraan istimewa lainnya seperti All New Kona Electric.

Moeldoko menjelaskan, kedatangannya ke IIMS 2024 karena Periklindo mendapat laporan dari temannya bahwa ajang otomotif JIExpo di Kemayoran, Jakarta Pusat juga banyak menampilkan kendaraan listrik.

Saya ingin melihat perkembangan produksi mobil listrik jenis baru di wilayah ini, kata Moeldoko, Selasa (20/2/2024).

Moeldoko menambahkan, pihaknya senang industri ketenagalistrikan sangat kompetitif dan berkembang pesat.

“Saya senang sekali varian dan gaya mobil listrik ini sangat kompetitif dan berkembang pesat, itu menyenangkan,” pungkas Moeldoko.

PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) sendiri akan menghadirkan Seven Concept di IIMS 2024. Mobil konsep listrik berkapasitas tujuh penumpang ini memiliki desain revolusioner sebagai jajaran kendaraan listrik selanjutnya dari pabrikan asal Korea Selatan tersebut.

Konsistensi Hyundai menghadirkan inovasi kendaraan listrik terkini ke Indonesia terus berlanjut, terbukti dengan tampilnya Seven Concept di IIMS 2024, dan diperkenalkannya rangkaian kendaraan listrik ke berbagai pelanggan mulai tahun 2020 dan seterusnya.

Kehadiran Seven Concept di IIMS 2024 memberikan momentum bagi Hyundai untuk menawarkan lebih banyak model kendaraan listrik andalan di Indonesia seiring dengan permintaan konsumen akan pilihan kendaraan listrik yang lebih banyak.

Pertama kali diperkenalkan di AutoMobility LA 2021, Seven Concept benar-benar mencerminkan visi Hyundai untuk memprioritaskan pendekatan desain yang berpusat pada manusia.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
100 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Thailand Beri Insentif Perusahaan yang Beralih Pakai Kendaraan Listrik

0 0
Read Time:3 Minute, 56 Second

sarkarinaukrirojgar.com Negara tetangga ASEAN, Thailand Jakarta, mengambil langkah baru untuk mempromosikan penggunaan kendaraan listrik di wilayahnya.

Negara ini telah menyetujui insentif bagi perusahaan yang mengganti armada kendaraan komersialnya dari truk ke bus dan kendaraan bertenaga baterai.

Kutipan dari Channel News Asia, Kamis (22-02-2024) Pemerintah Thailand juga menawarkan subsidi tunai kepada produsen sel baterai kendaraan listrik.

Menurut keterangan resmi pemerintah, kebijakan ini akan memperkuat status Thailand sebagai pusat produksi kendaraan listrik.

“Hal ini akan meningkatkan penggunaan truk dan bus listrik secara signifikan, mengurangi polusi dari sektor transportasi dan manufaktur, dan mendukung tindakan perusahaan untuk mencapai target net zero,” kata pemerintah Thailand dalam sebuah pernyataan. dikatakan.

Ia mengungkapkan, dukungan terhadap perusahaan diberikan dalam bentuk insentif perpajakan khusus bagi perusahaan yang memenuhi syarat.

Peraturan tersebut berlaku hingga Desember 2025. mengurangi biaya

Selain itu, perusahaan yang membeli kendaraan dalam negeri dapat menurunkan biaya hingga dua kali lipat harga kendaraan sebenarnya, tanpa menetapkan batas atas harga.

Saat membeli kendaraan impor, diskonnya 1,5 kali lipat dari harga kendaraan sebenarnya.

Tahun lalu, Thailand menyetujui penarikan paket dukungan untuk industri kendaraan listriknya yang sedang berkembang; sebagai pusat otomotif regional terkemuka bertujuan untuk mempertahankan momentum penjualan kendaraan listrik yang kuat sekaligus menyeimbangkan dukungan finansial.

Thailand juga bertujuan untuk mengubah 30 persen dari 2,5 juta kendaraannya setiap tahun menjadi kendaraan listrik pada tahun 2030.

Pemotongan pajak dan subsidi di Thailand telah menarik perhatian beberapa produsen mobil di Tiongkok, termasuk BYD dan Great Wall Motor, yang telah berjanji untuk menginvestasikan US$1,44 miliar pada fasilitas produksi baru di negara dengan perekonomian terbesar kedua di Asia Tenggara.

Negara dengan perekonomian manufaktur mobil terbesar ke-10 di dunia ini didominasi oleh perusahaan Jepang seperti Toyota Motor Corp dan Honda Motor, yang telah menggunakan Thailand sebagai basis ekspor utama selama beberapa dekade.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, penciptaan ekosistem kendaraan listrik atau electronic vehicle (EV) sangat penting untuk mempercepat pengembangan sektor kendaraan listrik.

Menurut Erick, intervensi pemerintah terhadap industri otomotif merupakan hal yang wajar jika industri ingin mempercepat pertumbuhan. Ia mencontohkan, pada tahun 1980-an, pemerintah juga melaksanakan program dukungan industrialisasi sepeda motor dan mobil.

Apalagi kita punya bahan bakar mentah untuk sepeda motor dan mobil listrik itu. Artinya, kita tidak bermaksud mensubsidi impor sepeda motor dan mobil, tapi ekosistem yang mendasarinya juga akan terkena dampak positifnya, kata Erick, dikutip Minggu. . (18.02.2024).

Kemungkinan subsidi impor mobil dan sepeda motor listrik dinilai akan mempercepat pertumbuhan industri sepeda motor listrik dan aki mobil di Indonesia.

Hal ini dimungkinkan karena Indonesia menguasai nikel, bahan baku penting baterai sepeda motor dan mobil listrik.

“Sekarang bukan hanya BUMN tapi juga pemerintah. Bagaimana pemerintah menerapkan kebijakan penggunaan sepeda motor dan mobil yang mendapat subsidi impor? Banyak yang bertanya kenapa kendaraan listrik disubsidi,” ujarnya.

Industri kendaraan listrik

Erick menegaskan, membangun industri kendaraan listrik memerlukan dukungan banyak pihak, karena membangun industri ini tidak seperti membalikkan telapak tangan.

“Intervensi tidak bisa dilakukan begitu saja. Hari ini dibicarakan, besok terjadi. Perlu proses. Dan tentunya perlu percepatan,” kata Erick.

Lebih lanjut, Erick mengatakan, pihaknya mendorong berbagai BUMN untuk mengambil tindakan secepatnya. Dia pertama kali meminta pembentukan ekosistem baterai kendaraan listrik tiga tahun lalu.

Selain itu, Erick juga mendorong Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN untuk memberikan diskon malam. Sebab, 80 persen pengisian baterai listrik dilakukan di rumah.

“Langkah selanjutnya adalah lebih mendorong daur ulang baterai kendaraan listrik. Hal ini tidak kalah penting karena suatu saat nanti nikel akan habis. Jadi kalau kita dorong daur ulang ini dan memenuhi 90 persen kebutuhan nikel, kita akan lakukan lagi. Erick “Kami menyemangatimu” kata.

Menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), jumlah kendaraan berbahan bakar minyak di masa depan akan semakin berkurang. Faktanya, pada tahun 2040 hanya 40 persen dari seluruh kendaraan yang akan tersisa.

Agus Tjahajana, Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang bertanggung jawab atas percepatan pembangunan industri di sektor energi dan sumber daya mineral, meyakini hal ini mungkin disebabkan oleh bauran energi yang ramah lingkungan. Salah satunya adalah peralihan dari kendaraan bermesin pembakaran internal (ICE) bertenaga bahan bakar ke kendaraan listrik bertenaga baterai.

“Prakiraan ini menunjukkan bahwa transisi energi ini seiring berjalannya waktu akan memerlukan penentuan jenis kendaraan baru. Oleh karena itu, mesin pembakaran internal akan menurun,” ujarnya dalam pidatonya di kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Minggu (28/01/2024). . dikatakan.

“(Prediksi) tahun 2040 hanya 50 persen, ada yang bilang 40 persen, sisanya kendaraan ramah lingkungan,” lanjutnya.

Banyak varietas

Agus mengatakan kendaraan ramah lingkungan cukup beragam. Mulai dari kendaraan battery electric (EV) atau kendaraan hybrid.

“Jenis kendaraan di kawasan hijau itu bermacam-macam, ada yang listrik, ada juga yang hybrid,” ujarnya.

Agus kemudian mencermati kembali aki bekas kendaraan listrik. Ada yang berbahan dasar nikel, nikel-mangan-kobalt (NMC) dan litium-ferro-fosfat (LFP). Keduanya memiliki kelebihan masing-masing.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
25 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
25 %
Surprise
Surprise
50 %